Monday, October 19, 2015

Gaya Hidup Konsumen Bijak

Assalammualaikum Wr Wb

Lingkungan sangat erat kaitannya dengan makhluk hidup, khususnya manusia. Manusia sangat bergantung pada ketersediaan alam sejak dulu hingga sampai saat ini. Tidak heran jika manusia selalu ingin mengeksplor tanah bumi ini untuk mendapatkan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah minyak sawit.
Hasil gambar untuk kelapa sawit animasi

Minyak sawit didapat dari pohon kelapa sawit. Saat ini entah berapa banyak lahan yang dikosongkan hanya untuk menanam pohon jenis ini yang disinyalir sebagai lahan pendapatan terbesar setelah batu bara. Pengosongan lahan itu sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yang menjadi trend adalah pembakaran lahan yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk menekan biaya perusahaan. Efek dari pembakaran ini berpengaruh besar terhadap masyarakat karena asap yang ditimbulkan. Selain itu, karena asap yang sedang merajai kota, sistem perekonomian masyarakat menjadi macet karena mereka tidak bisa berdagang akibat asap tersebut.

Lalu, mengapa bisnis minyak sawit ini menjadi tren ? apakah para pebisnis tersebut mengerti dan memahami dampak dari bisnis minyak yang satu ini ? Dan apakah minyak sawit ini mendapatkan dampak positif bagi masyarakat secara luas, baik yang menggunakan minyaknya sebagai bahan masakan atau para masyarakat yang tinggal disekitar lahan sawit ini ?

Dalam ilmu kedokteran, minyak sawit ini erat kaitannya dengan berbagai penyakit, seperti kolesterol dan diabetes. Minyak sawit ini berbeda dari minyak yang diambil dari biji-bijian seperti minyak zaitun. Maka dari itu, masyarakat yang mengonsumsi makanan yang mengandung minyak sawit rata-rata mengidap penyakit gejala kolesterol atau gejala diabetes. Hal ini sangat disayangkan. Para pebisnis 'mencangkokkan' pemahaman bahwa minyak sawit adalah satu-satunya minyak goreng yang layak konsumsi. Untuk itu, disinilah para konsumen harus melatih pengetahuan dan inisiatif mereka untuk memfilter barang belanjaan mereka. Jangan biarkan barang konsumsi menjadi 'BOS' atas diri kita, membuat kita membeli barang-barang yang kita suka namun kita sendiri belum memahami guna dan pentingnya barang tersebut, bahan baku yang terkandung, dan dibuat oleh siapa (made in ...).

Mulailah saat ini menjadi konsumen yang bijak jika tidak mau penyakit menjadi 'BOS' atas tubuh kita, Periksa lebih dulu sebelum membeli. Kode Halal, Kode BPOM, Kode DepKes, Bahan Baku yang terkandung didalam produk tersebut, Tanggal Produksi dan Tanggal Expired (kadaluarsa) maksimal 1 tahun, Buata siapa (made in ...), dan tidak jauh lebih penting adalah apakah barang tersebut masuk dalam daftar belanja yang diprioritaskan dalam keluarga.

Semoga Bermanfaat !
Wassalammualaikum Wr Wb
Sumber Pribadi
@RdHikari @pilihsawitmu #BeliYangBaik

No comments:

Post a Comment

Nama # Link # Comment

Google Website Translator Gadget

Go Green

Search Engine